Di masa pandemi seperti saat ini, pembelajaran tidak dapat dilakukan dengan tatap muka untuk beberapa daerah di zona kuning dan merah apalagi zona hitam. Di tempat saya mengajar yaitu di SMP Negeri 23 Merangin Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin Provinsi Jambi, meskipun berada di zona hijau sistem pembelajaran tatap muka hanya dilakukan tiga hari artinya siswa hanya belajar tiga hari selama satu minggu.Untuk itu siswa dibagi menjadi dua shiff yaitu kelompok satu hari Senin,Selasa dan Rabu, sedangkan kelompok dua hari Kamis Jum'at dan Sabtu dengan alokasi waktu satu jamnya 25 menit.
Nah.... untuk pelajaran IPA dengan alokasi waktu satu jam hanya 25 menit dan setiap kelas hanya bertemu satu kali dalam seminggu, bagaimana upaya kita agar proses pembelajaran dalam berjalan lebih maksimal tetapi siswa tidak merasa terbebani. Sebelumnya pembelajaran daring yang dilakukan di sekolah kami adalah melalui WhatsApp group kelas, dalam hal ini guru memberikan tugas yang sudah di share di group whatsApp, kemudian siswa mengerjakan tugas dan mengirimkan tugas dengan cara memfoto jawaban atau tugasnya kemudian dikirim langsung ke whatsApp gurunya. Salah satu kelemahan dari sistem ini adalah : hasil tugas siswa harus dinilai atau dikoreksi satu -satu, tetapi siswa tidak dapat melihat hasil pekerjaannya secara langsung. Disamping itu memori dari smartphone guru yang bersangkutan akan cepat penuh, siswa akan cepat bosan karena bentuk tugas yang diberikan guru hanya soal-soal pengetahuan tanpa ada variasi lainnya.
Untuk mengurangi rasa jenuh dan bosan siswa, mulai semester ganjil ini pembelajaran IPA dilakukan dengan cara satu hari belajar tatap muka di sekolah, sedangkan tiga hari berikutnya secara daring memalui Google Classroom. Kelas maya ( google clasroom ) saya pilih karena merupakan salah satu platform yang mudah di donwload di smartphone. Langkah-langkah yang saya lakukan adalah membuat kelas di google clasroom dengan nama kelas Sains Club SMPN 23 Merangin, kemudian untuk anak-anak yang sudah memiliki email kita undang melalui email dan yang belum kita minta mendonwload google clasroom di smartphonenya setelah itu klik gabung dan kita berikan kode kelasnya. Dari 118 jumlah siswa kelas IX sudah 85 yang bergabung di google clasroom dan secara bertahap siswa yang bergabung bertambah setiap harinya.
Yang menarik dari pemanfaatan google classroom adalah kita bisa memberikan materi baik itu bentuk file atau vidio sehingga siswa menjadi lebih paham terhadap materi yang diajarkan, juga bisa memberikan soal-soal yang dapat dikerjakan langsung dan siswa dapat melihat langsung hasil pekerjaannya. Untuk menghindari kebosanan maka setiap akhir minggu saya menggunakan live Quiz dengan Quizizz dengan reward peringkat 1,2 dan 3 mendapatkan pulsa.... alhamdulillah dengan kegitan ini siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar, bukan karena hadiah pulsa tetapi memang bentuk kegiatan yang sifatnya kompetitif di masa pandemi ini sangat diperlukan oleh peserta didik sebagai tolak ukur kemampuan dirinya. Disamping itu melalui google clasroom dapat tetap menjaga hubungan komunkasi yang baik antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, bahkan antara guru dengan orang tua atau wali murid meskipun secara daring.